Senin, 30 September 2013

Teori Agile Methode

(Widodo Journal : 2006:1) Metode Agiel adalah suatu metode konvesional untuk membangun beragai jenis Perangkat Lunak dan berbagai macam tipe proyek pengembangan perangkat lunak, yang dapat melakukan pengiriman atau penyampaian hasil dari impelentasi sistem melalui perangkat lunak dengan cepat. 

Pendapat Lain, Agile model adalah sebuah model yang cukup baik untuk diimplementasikan dalam pemodelan perangkat lunak berbasis Teknik Berorientasi Objek; di mana memberikan penekanan kebutuhan dalam ketentuan:
1. Pencapaian tujuan yang tepat.
2. Mudah dimengerti.
3. Cukup akurat.
4. Cukup konsisten.
5. Cukup rinci / detail.
6. Pemberian nilai yang positif.
7. Sederhana untuk direalisasikan.
Jadi, Agile Modeling (AM) adalah sebuah metodologi praktis untuk memodelkan system perangkat lunak ber-teknik orientasi objek secara efektif. Metodologi AM terbentuk dari kumpulan-kumpulan praktis yang dipelihara oleh prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang dapat diaplikasikan oleh perangkat lunak profesional dari waktu ke waktu. AM menekankan pada pemodelan yang mantap bukan dokumentasi yang rumit/ berbelit-belit

Karakteristik Agile Modeling:
1.      AM adalah suatu model yang telah nyata (attitude/sikap dati perangkat   lunak), bukan proses untuk menentukan batasan kembali.
2.      AM adalah pelengkap dari metodologi pemodelan yang telah ada; dan AM bukan merupakan metodologi yang lengkap.
3.      AM adalah sebuah cara pemodelan efektif bagi sebuah tim pengembang dalam usahanya untuk mempertemukan kebutuhan setiap proyek dari stakeholder user.
4.      AM adalah metodologi efektif dan suatu metodologi untuk menuju pengembangan perangkat lunak yang efektif.
5.      AM adalah pemodelan sederhana yang praktis dan tidak menekankan secara teoritis (AM is an art model, not a science model).
6.      AM is not a silver bullet (tidak menangani kasus yang sangat spesifik).
7.      AM diperuntukkan bagi developer umum; namun tidak diperuntukkan sebagai pengganti pemodelan bagi para professional.
8.      AM tidak mencakup dokumentasi lengkap; namun hanya meliputi saran-saran untuk mendokumentasikan model yang bernilai/berkualitas.
9.      AM tidak menspesifikasikan pada penanganan per kasus.
10.  AM tidak diperuntukkan bagi semua orang dengan berbagai kalangan dan latar belakang.

Keberadaan
AM memiliki 3 sasaran utama:
1.      Untuk  mendefinisikan dan menampilkan cara pemodelan  dalam bentuk yang nyata / riil dengan melibatkan nilai-nilai, prinsip-prinsip, dan praktik praktis; tanpa mengabaikan efektivitas dan kesederhanaan yang berkualitas sebuah model.
2.      Untuk mengeksplorasi cara menerjemahkan / mengaplikasikan pemodelan orientasi teknik pada proyek perangkat lunak (seperti: XP, DSDM, atau SCRUM) ke dalam pendekatan Agile.
3.      Untuk mengeksplorasi cara memperbaiki pemodelan yang berbasiskan prescriptive process (proses ketetapan / prinsip baku dan kaku); seperti: RUP (Rational Unified Process).

Nilai lebih dari AM (mencakup secara prinsip dan praktik) :
1.      Komunikasi (Communication)
2.      Keberanian (Courage)
3.      Kilas Balik (Feedback)
4.      Kerendahan tingkat (Humility)
5.      Kesederhanaan (Simplicity)

Berdasarkan penilaian standard yang dilakukan oleh Agile Alliance (perkumpulan pengguna Agile modelling); penilaian tambahan terhadap nilai lebih Agile modelling :
1. Individuals and interactions pada proses dan objek alat yang digunakan.
2. Working software yang mencapai dokumentasi luas/umum.
3. Customer collaboration mencakup negosiasi proyek bersama.

4. Responding to change terhadap perencanaan pengembangan.

Sumber : 
  1. http://12puby.blogspot.com/2011/03/metode-agile.html
  2. Makalah Mengenai Metode Agile "STTELKOM"


Tidak ada komentar:

Posting Komentar